Minggu, 30 Maret 2014

Bendungan Dusun VI Tanjung Kesuma

Dusun VI Tanjung Kesuma memiliki dua buah bendungan. Menurut cerita dari tetua dusun, bendungan ini dibuat oleh warga dusun seitar tahun 1960 dengan cara gotong royong.
Pembuatan bendungan ini bertujuan untuk menjadi penampungan air untuk sawah.
Pada saat itu di warga masyarakat ini sedang giat melakukan pencetakan sawah .
Perbaijan pada Bendungan ini baru dilakukan pemerintah pada tahun 2000 an dengan pemasangan pintu air dan pemasangan batu muka disisi utara bendungan.

Sabtu, 22 Maret 2014

Menjaga Semangat Warga Desa setelah Lomba Desa

Ada beragam pertanyaan yang sering dilontarkan mengenai bagaimana menjaga semangat warga masyarakat setelah pelaksanaan lomba desa. Seperti yang dilakukan warga Dusun VI Tanjung Kesuma, hari ini Minggu 23 Maret 2014 tetap melaksanakan kegiatan gotong royong membuat siring jalan.
Semangat inilah yang sering diragukan sebelumnya. Apakah gotong royong bisa berlanjut setelah acara penilaian lomba desa usai?
Kegiatan hari ini membuktikan bahwa gotong royong di tingkat dusun ini lebih didasarkan kebutuhan bersama warga masyarakat bukan karena menjlang lomba desa saja.

Kendurian dan Perwujudan Rasa Syukur

Kenduri lazim dilakukan ditengah masyarakat sebagai salah satu cara untuk "bersyukur" atas nikmat yang diterima.

Kendurian kelahiran bayi

Sebagai contoh orang tua yang mendapatkan momongan baru (melahirkan) biasanya mengelar acara kendurian. Acara kendurian biasanya juga sekaligus dijadikan momentum pihak keluarga untuk mengumumkan nama bagi bayi yang baru dilahirkan.
Waktu pelaksanaan kenduri untuk kelahiran bayi biasa digelar pada 3 sampai 7 hari setelah kelahiran. Namun demikian ada juga yang melaksanakan kenduri diluar waktu tersebut. Semua tergantung kemampuan dan kesiapan masing masing orang.

Pembubaran Panitia Lomba Desa

Setelah usai pelaksanaan penilaian Lomba Desa Tanjung Kesuma, panita lomba bersama aparat desa pada 16 Maret 2014  melaksanakan  rapat pembubaran panitia.
Pada rapat tersebut Ketua Umum Kusno Waluyo S.Pt. MM., menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim panitia dan masyarakat yang telah bersama sama mensukseskan kegiatan penilaian lomba desa.
Sugiyanto selaku kepala desa juga menyampaikan ucapan terimakasih setinggi tingginya kepada seluruh jajaran panitia yang telah bekerja keras menyiapkan dan melaksanakan acara penilaian lomba desa.
Selain itu Sugiyanto juga berpesan hendaknya semangat lomba desa ini jangan begitu saja padam. Karena ternyata masyarakat Tanjung Kesuma terbukti bisa menubnjukkan kebersamaan dan kegotong royongan yang tinggi.

Pintu Bagi Air

Begitu besar Manfaat pintu bagi air bagi penggarap sawah yang mengunakan sumber pengairan irigasi.

Hamparan Sawah Tanjung Kesuma

Seperti inilah hamparan sawah di Desa Tanjung Kesuma. Lahan pertanian sawah merupakan areal terluas dari wilayah desa Tanjung Kesuma.Lahan sawah ini pula yang dijadikan sumber panganbagi warga desa.

Jumat, 21 Maret 2014

Menjaga Keamann Desa

Upaya warga Desa Tanjung Kesuma untuk menjaga keamanan wikayah desa adah dengan melakukan eonda malam.
Ronda malam di Dusun VI Tanjung Kesuma Purbolinggod Lampung Timur telah dilaksanakan secara bergilir. Masing masing kelompok ronda terdiri sekitar 8 orang.

Rabu, 12 Maret 2014

Acara Penilaian Lomba Desa Tanjung Kesuma


Persembahan Tari Sigegh Penguten Oleh Siswi SDN Tanjung Kesuma







Penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Lampung Timur 2014

Warga Masyarakat dan Siswa - Siswi SDN 1, SDN 2 Tanjung Kesuma antusias  menyambut Rombongan Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Kabupaten Lampung Timur 2014


SEJARAH DESA TANJUNG KESUMA


Desa Tanjung Kesuma berdiri bulan Mei  tahun 1953.  Oleh sekelompok masyarakat transmigran yang berasal dari Provinsi  Jawa Tengah dan Jawa Barat, desa ini diberi  nama Tanjung Abung.  Pada tahun itu pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya melaksanakan pemindahan penduduk dari pulau Jawa ke luar  Jawa melalui program Transmigrasi.

            Kepala desa Tanjung  Abung yang pertama bernama Sayuti. Beberapa tahun kemudian diganti kepala desa yang kedua  yaitu Bapak Engkos.  Pada saat kepemimpinan pak Engkos inilah diadakan musyawarah antara pamong desa dengan tokoh masyarakat dan mencetuskan nama Tanjung Kesuma. Sejak saat itulah nama Tanjung Kesuma dipakai sebagai nama desa menggantikan nama Tanjung Abung.  Nama Tanjung Kesuma inilah kemudian yang dipakai sampai dengan sekarang.  
            Penduduk Desa Tanjung Kesuma berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Perpindahan warga ini membentuk kelompok-kelompok sesuai daerah asal yang kemudian menjadikan sebutan untuk blok yang ditinggali.  Warga dusun I (satu) berasal daerah Dayyeuh Luhur, dusun II berasal dari kabupaten Sumedang,  dusun III dari DKI Jakarta, dusun IV dari Pengandaran, dusun V dari daerah Cianjur dan dusun VI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Wilayah desa Tanjung Kesuma terdiri dari 6 dusun.   Dusun VI merupakan pemekaran dari dusun V. Masing-masing dusun  sampai sekarang terkenal dengan blok-blok sesuai daerah asal dan cara kedatangannya.
Sedangkan kepala desa yang pernah menjabat di Desa Tanjung  Kesuma ada 14 orang antara lain:
1.      Bapak Sayuti
2.      Bapak Engkos
3.      Bapak Juhanta
4.      Bapak Akbar
5.      Bapak Parlan
6.      Bapak Tanu
7.      Bapak Karim
8.      Bapak Rochaendy
9.      Ibu Nur Muslihah
10.  Bapak Radis
11.  Bapak Robin SA.
12.  Bapak Syahri
13.  Bapak Samukti
14.  Bapak Sugianto HS.
Pada  Kepala Desa yang ke 9 Desa Tanjung Kesuma juga pernah dipimpin oleh seorang ibu yang cukup lama sampai dengan 10 tahun. Demikian sekedar riwayat singkat berdirinya Desa Tanjung Kesuma.

Tanjung Kesuma, 1 Maret 2014
Kepala Desa


 SUGIANTO HS.