Jumat, 31 Oktober 2014

Setelah Peringatan Sumpah Pemuda

Kegiatan upacara bukanlah kegiatn yang asing bagi semua orang. Pada saat masa sekolah dari tingkat SD hingga SMA kegiatan upacara secara rutin diselenggarakan.
Upacara peringatan hari besar nasional juga lazim dilaksanakan oleh instansi pemerintah.
Upacara ditingkat desa yang melibatkan warga masyarakat secara umum terasa berbeda dibanding kedua jenis upacara diatas.
Dalam hal teknis dan tata upacara tidaklah berbeda. Namun  petugas, pakaian dan tempat upacara sangat berbeda.
Upacara yang melibatkan warga masyarakat tidak menyaratkan adanya keseragaman dalam berpakaian. Partisipasi warga masyarakat dari semua lapisan umur ternyata lebih menarik untuk dikaji.
Beragam sikap, pandangan dan kesan terhadap upacara yang diselenggarakan.
Rasa haru pada saat berlangsugnya upacara juga diakui beberapa warga yang sudah puluhan tahun tidak pernah mengikuti upacara. Pada saat lagu kebangsaan dan lagu perjuangan dilantunkan  menjadi bahan perenungan sesaat. Kemudian mengingatkan pada masa sekolah dan menyentuh nurani sebagai warga Indonesia.

Senin, 27 Oktober 2014

Upacara Peringatan Sumpah Pemuda 86 Tingkat Desa Tanjung Kesuma

Hari ini 28 Oktober 2014 merupakan hari bersejarah bagi pemuda Indonesia. 86 tahun lalu pemuda pejuang kemerdekaan mengikrarkan diri untuk berbangsa, bertanah air dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Untuk memperingati momentum tersebut Pemuda Desa Tanjung Kesuma melaksanakan upacara peringatan secara sederhana  di areal persawahan dusun IV Tanjung kesuma.
Hadir dalam upacara ini ratusan pemuda-pemudi dari Dusun I s/d Dusun VI, perangkat Desa (Kaur, Kadus, RT dan Linmas), Ibu-Ibu PKK, Lansia, LPMD, BPD dan Tokoh Masyarakat.
Dalam Amanatnya Sugianto HS. (Kepala Desa Tanjung Kesuma) mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan pemuda. Ia juga berpesan agar kegiatan peringatan ibi dijadikan momentum kebangkitan pemuda Tanjung Kesuma dalam kehidupan sosial masyarakat, pembangunan desa dan kegiatan kepemudaan yang lain.
Hadir juga Uspika Kecamatan Purbolinggo yang terdiri Anggota Kapolsek Purbolinggo dan Koramil Purbolingo.
Acara ini menyedot perhatian warga masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua. Mereka ingin menyaksikan Upacara yang dilaksanakan didesanya. Ini adalah Upacara Peringatan Sumpah Pemuda yang pertama kali digelar di Desa Tanjung Kesuma.

Geladi Resik Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Sore ini petugas upacara bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda melaksanakan geladi resik.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Memberi Ruang dan Peran kepada Pemuda

Pemimpin Desa perlu cermat dalam memfasilitasi pemuda desa untuk melaksanakan kegiatan kepemudaan dan kegiatan desa.
Pemuda yang identik dengan masa "bebas" berekspresi perlu diberi ruang yang lebar agar leluasa mengelola ide, gagasan dan tindakan hingga terwujud dalam sebuah program dan kegiatan.
Dibutuhkan kepiawaian pemimpin,  perangkat dan organisasi desa dalam mengelola energi besar pemuda ini agar tersalur pada kegiatan positif dan bermanfaat.

Melihat Dari Dekat Kampung Sendiri

Hidup di tengah masyarakat apalagi di perdesaan memiliki kesempatan banyak untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan dan desa nya.
Begitu juga yang dirasakan  pengurus OMS, KPP, KPMD yang sedang menjalankan program RIS PNPM tahun 2014 di Desa Tanjung Kesuma.
Berbagai pertemuan, kunjungan ke rumah warga untuk menyiapkan lokasi, rembuk pengurus, dan rembuk dengab warga masyarakat telah memberi ruang bagi seluruh pengurus untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan di desanya.
Beragam usulan, pendapat dan saran perlu dikelola dengan tepat sehingga menfhasilkan keputusan yang baik dengan cara partisipatif.

Gotong Royong Pemuda Tanjung Kesuma

Minggu 26 Oktober 2014 pemuda Tanjung Kesuma Purbolinggo Lampung Timur melaksanakan gotong royong di lokasi persawahan dusun IV tepatnya disisi Jalan Lintas  Timur Sumatera.
Lokasi ini rencananya akan dijadikan tempat dilaksanakannya Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2014 tingkat Desa Tanjung Kesuma.
Goyong Royong  ini dilaksanakan oleh puluhan pemuda bersama anggota LPMD dan Kepala Desa Tanjung Kesuma.

Jumat, 24 Oktober 2014

Temu Pemuda Tanjung Kesuma

LPMD Tanjung Kesuma Seksi Pemuda dan Olahraga memprakarsai acara Temu Pemuda Tanjung Kesuma pada Jumat 25 Oktober 2014
Acara yang dilaksanakan di kediaman Bpk. Dudu  (Dusun IV)Tanjung Kesuma ini dihadiri oleh 40 pemuda dari Dusun I hingga Dusun VI.
Acara ini di buka oleh Bu Sumirah kemudian dilanjutkan dengan perkenalan pemuda. Usai perkenalan acara dilanjutkan dengan Sarasehan Pemuda yang difasilitasi oleh Suyatno.
Dalam sarasehan muncul beberapa pendapat mengenai desa, potensi pemuda, peran dan ruang yang bisa melibatkan pemuda dan agenda agenda kegiatan kepemudaan.
Pertemuan ini merupakan langkah awal untuk mempersatukan pemuda Desa Tanjung Kesuma baik dalam keseharian maupun  dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Pertemuan ini melahirkan beberapa komitmen pemuda untuk menghidupkan saluran komunikasi baik antar pemuda maupun pemuda dengan pihak terkait. Komitmen lainnya adalah keinginan untuk bersatu dalam sebuah wadah untuk menampung bakat, minat dan kreatifitas pemuda.
Lebih dari itu juga muncul kebutuhan membuat mekanisme organisasi kepemudaan.
Langkah jangka pendek yang disepakati adalah membentuk koordinator pemuda di tiap dusun dan tingkat desa.
Untuk membuktikan komitmen kebersamaan pemuda, dalam pertemuan ini juga disepakati untuk melaksanakan Upacara Peringatan Sumpah Pemuda di lokasi persawahan Dusun IV pada tanggal 28  2014 Oktober .

Senin, 20 Oktober 2014

Pak Suwito Sosok Sesepuh

Suwito (warga dusun IV) Tanjung Kesuma usianya tak muda lagi, namun semangat kerjanya masih tinggi.
Pernah  mengabdikan diri  sebagai Kepala Dusun selama belasan tahun, menjadikannya sebagai soaok yang dituakan di lingkungannya.
Pada saat ada kegiatan gotong royong ia juga masih semangat bekerja. Jiwanya seolah sudah melebur dengan semangat untuj memajukan desa, walaupun saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Dusun.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Urat Nadi Ekonomi

Membuka akses ekonomi paling utama adalah menyiapkan infrastruktur jalan. Warga Dusun IV Tanjung Kesuma melaksanakan gotong royong pembuatan jalan tembus dari pemukiman ke jalan lintas timur sumatera yang merupakan urat nadi ekonomi.

Jumat, 17 Oktober 2014

Saluran air Mengering

Kemarau sebabkan saluran air mengering.

Kepala Desa Tidak Bisa Sendiri Membangun Desa

Begitu ungkapan Kepala Desa Tanjung Kesuma saat memberi sambutan dalam rembuk warga pelaksanaan RIS PNPM 2014 di Tanjung Kesuma.
"Dengan dilaksanakannya RIS PNPM di deaa kita, menjadi bukti bahwa kader pembangunan di desa kita ternyata banyak. Sebelumnya desa kita seperti kesulitan mencari sosok sosok yang mau mengabdi didesa. Namun dengan dilaksanakannya RIS PNPM Mandiri 2014 ini, di OMS, KPP, KPMD dan TPI menjadi ajang belajar dan pembuktian  bahwa desa kita memiliki sosok sosok baru yang akan bisa memajukan desa. Saya merasa tidaj sendirian dalam melaksanakan pembangunan desa", tutur kepala desa.

Rabu, 15 Oktober 2014

Rembuk Warga dan Pengambilan Keputusan

Membangun Desa dengan  tetap menjaga tingkat partisipasi warga masyarakat menyaratkan adanya kemauan bersama antara pemerintah desa, elemen elemen terkait dan masyarakat.
Menempatkan kepentingan warga masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan, menjadi sebuah keharusan. Pengambilan keputusan melalui musyawarah tidak hanya  sekedar simbol belaka, namun mesti terjaga setiap saat. Rembuk warga mulai tingkat RT, Dusun hingga tingkat desa menjadi penting untuk dipupuk. Warga masyarakat perlu terlibat secara aktif dalam membuat usulan pembangunan sesuai kebutuhan lingkungannya. Makin banyak warga yang mengemukaan pendapat dan usulan, makin tinggi pula harapan tingkat partisipasi warga dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Tanjung Kesuma Gerimis

Setelah 2 bulan tidak turun hujan, siang tadi Desa Tanjung Kesuma mulai disiram hujan gerimis. Walau berlangsung dalam beberapa menit saja, gerimis ini bisa mengurangi debu yang sebelumnya sudah sangat mengganggu pengguna jalan.

Jumat, 10 Oktober 2014

Belik Sebagai Andalan Sumber Air

Misim kemarau sebabkan sumur warga masyarakat mengalami kekeringan. Warga membutuhkan alternatif sumber air untuk mencukupi kebutuhan air sehari- hari.
Belik (mata air kecil) menjadi andalan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air. Belik biasa dibuat di dataran lebih rendah dari pemukiman. Sekalipun kecil, namun sumber air pada belik ini tetap ada pada kemarau.
Foto: belik di dusun VI Tanjung Kesuma, dimanfaatkan warga dusun IV dan warga Dusun VI Tanjung Kesuma.

Bendungan Butuh Pengerukan

Bendungan Dusun VI Tanjung Kesuma mengalami kekeringan air. Rendahnya kemampuan bendungan dalam menampung air  akibat terjadinya pendangkalan mengancam kelangsungan bendungan. Pada musim kemarau tahun 2014 (hingga pertengahan Oktober) ini, 95% bendungan dalam kondisi kering. Bahkan tanah dasar bendungan sudah retak-retak.
Air yang tersisa juga sudah tidak  mampu menopang kehidupan biota air (ikan, udang dll), apalagi untuk cadangan air minum hewan ternak (sapi).
Kemarau tahun 2014 ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk memikirkan fungsi bendungan. Warga Masyarakat berharap agar ada perhatian Pemerintah untuk melakukan upaya pengerukan endapan. Hal ini dimaksudkan agar daya tampung bendungan makin baik sehingga cadangan air bisa bertahan sekalipun terjadi kemarau.

Kamis, 09 Oktober 2014

Satu Aksi Satu Komando

Mengerjakan Sesuatu yang berat, bisa terasa ringan jika dilakukan bersama-sama. Mengerjakan bersama sama menyaratkan ada kekompakan dalam tindakan. Begitupun dengan ritme yang digunakan harus dengan satu komando. Dengan Kata lain mengerjakan secara gotong royong haruslah "Satu Aksi Satu Komando".

Idul Adha 1435 H

Karena kesibukan mohon maaf Postingan kali ini agak terlambat. Tanggal 10 Dzulhijah 1435 H bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha (sering disebut juga Idul Qurban) warga muslim melakukan penyembelihan hewak qurban.
Seperti yang dilakukan di dusun VI Tanjung Kesuma Purbolinggo Lampung Timur. Menurut Gunadi selaku ketua PHBI Dusun VI, Total hewan  yanh disembelih ada 8 yang terdiri dari 1 ekor sapi dan 7ekor kambing. Penyembelihan hewan dilaksanakan di 2 tempat yaitu Masjid Al Huda sebanyak 1 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Sedangkan di mushola Baiturrahman dilaksanakan penyembelihan 4 ekor Kambing.