Senin, 12 Mei 2014

Sosialisasi RIS PNPM Mandiri 2014 di Desa Tanjung Kesuma

Selasa 29 April 2014 dilaksanakan Acara  Rembuk Penyiapan Warga dan sosialiasi Tingkat Dusun kegiatan RIS PNPM Mandiri 2014 di Desa Tanjung Kesuma Purbolinggo Lampung Timur. RIS (Rural Infrastructure Support). PNPM Mandiri (Program Nasioan Pemberdayaan Masyarakat Mandiri) Merupakan program pemerintah untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.  Pada awalnha program ini dilakukan pada wilayah desa yang masih tertinggal. Namun demikan saat ini dilakukan pada wilayah desa potensi.
Acara ini diselengarakan berpindah  dari seluruh dusun yang ada di Tanjung Kesuma. Pada acara sosialisasi ini  Kepala Desa Tanjung Kesuma Sugiyanto HS  didampingi Useng (Sekdes) Nurman  dan Slamet (Kaur ).
Acara sosialisasi ini juga di hadiri Nanang Bayu ST dan Ani Hudaidah SE.  selakuTenaga Fasilitator Masyarakat (TFM) Program RIS PNPM Mandiri 2014 . Dalam urainnya Ani Hudaidah memberikan gambaran singkat  mengenai kegiatan RIS PNPM MANDIRI yang akan dilaksanakan di Desa Tanjung Kesuma.
Menurut Ani, acara hari ini adalah tahap awal kegiatan yang akan dilaksanakan. Hari ini baru penyampaian umum dan dalam rangka menampung usulan dari tingkat dusun untuk dibawa pada acara rembuk Desa pada masa yang akan datang.
Dalam acara ini juga Ani menginformasikan mengenai perlunya adanya perwaklian dusun untuk menjadi pengurus OMS (Organisasi Masyarakat Setempat) yang nantinya akan menjadi motor penggerak program ini. Oleh Karena itu ia menghimbau setiap dusun agar menyiapkan usulan program yang akan dilaksanakan termasuk dengan perwakilan dusun agar bisa masuk dalam jajaran pengurus OMS.
Ani juga menjelaskan bahwa pada pelaksanaan Program RIS PNPM Mandiri, sebuah desa akan memperoleh bantuan senilai Rp. 250 jt  yang akan diturunkan sebanyak 3 tahap dengan perincian tahap 1 Rp. 100 jt, tahap 2 Rp. 75 jt dan tahap 3 Rp. 75 jt. Pencairan uang ini dilakukan melalui rekening OMS.
Namun demikian Ani menambahkan bahwa sebelum program ini digulirkan, masyarakat Desa Tanjung Kesuma juga harus menggalang dana swadaya  yang kemudian di masukan kedalam rekening KPP.
Acara sosialisasi ini berakhir di dusun VI Tanjung Kesuma. Acara yang disselenggarakan di rumah Kepala Dusun VI Tanjung Kesuma ini dihadiri oleh puluhan warga dusun VI (laki -laki dan perempuan).  Acara ini juga dihadiri beberapa warga yang juga menjadi anggota dan pengurus PKK.
Pada sesi tanya jawab Drs. T. Siswanto menanyakan perihal penggunaan dana swadaya masyarakat dan asal dana yang digunakan untuk kegiatan ini apakah bersumber dari pemerintah atau lembaga swasta.
Ani menjelaskan bahwa dana swadaya yang dihimpun dari masyarakat melalui KPP ini dimaksudkan untuk biaya perawatan infrastruktur yang dibangun menggunakan dana RIS PNPM. Dana swadaya inipun baru bisa digunakan pada saat seluruh kegiatan selesai dilaksanakan.
Sedangkan mengenai  RIS PNPM Mandiri ini Ani menjelaksan bahwa ini adalah program pemerintah pusat menggunakan sumber dana dari luar negeri yaitu ADB.
Suyatno juga menanyakan apakah dana yang diturunkan ini nantinya tetap utuh sampai ketangan masyarakat. Karena pengalaman selama ini bantuan yang masuk kemasyarakat seringkali tidak utuh lagi jumlahnya karena adanya potongan disana-sini. Jika hal ini masih terjadi justru akan menyebabkan keengganan dari kalangan generasi muda yang memiliki pikiran cerdas dan idealisme untuk turut aktif dalam pembangunan desa.
Berikutnya Suyatno S.P.mengusulkan 2 lokasi yang bisa menjadi target kegiatan ini yaitu pembangunan jalan onderlagh di areal pertanian. Karena merupakan akses penting bagi petani yang mengangkut saprodi dan hasil pertanian maka pengerasan jalan sangat dibutuhkan.
Lebih lanjut Suyatno juga mengusulkan untuk melakukan pengerukan bendungan yang ada di dusun VI Tanjung Kesuma. Kondisi bendungan ini makin memprihatinkan. Mudah kering saat kemarau dan cepat meluap ketika hujan lebat. Hal ini karena terjadi pendangkalan akibat erosi.
Jika dibiarkan maka bukan tidak mungkin suatu saat bendungan ini kering dan puluhan hektar sawah terancam kesulitan air.
Menanggapi pertanyaan ini Nanang Bayu (FKM)  memastikan bahwa dana akan ditransfer langsung ke rekening OMS. Selanjutnya dana ini harus dikelola secara transparan oleh OMS dan harus dilaporkan secara terbuka. Menurutnya program ini menyaratkan proses berjalan secara tranparan dan memiliki akuntabilitas tinggi. (tim)