Rabu, 19 September 2018
Festival Tangkap Ikan 2018
Rabu, 05 September 2018
Memetik Pelajaran Dari Tahapan Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Nasional 2018
Oleh Suyatno
Tulisan ini adalah sebuah refleksi pribadi saya sebagai warga desa, pengelola Perpustakaan Desa "Kesuma Pustaka" Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.
Mendapat kesempatan bisa mengikuti tahapan Lomba Perpustakaan desa/Kelurahan Tingkat Nasional tahun 2018, adalah pengalaman penting dalam perjalanan hidup saya. Sebuah lomba yang penuh proses pembelajaran.
Kenapa? Saya dan tim pengurus Perpusdes mendapat kesempatan belajar langsung dari para penggiat litetasi terbaik dari seluruh Indonesia, dewan juri yang hebat dan Panitia Penyelenggara yang begitu concern menjaga proses dan setiap tahapan pelaksanaan.
Momentum Belajar Bernilai Tinggi dari orang orang yang berdedikasi Tinggi terhadap Literasi.
Saya beruntung bertemu dengan seluruh Dewan Juri Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2018. Pada tahap akhir/Final Lomba ini. Juri yang terdiri 5 (lima) orang ini merupakan pilihan terbaik Perpustakaan Nasional RI.
1 . Bapak Teuku Syamsul Bahri, Ketua tim dewan juri Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional dari Perpustakaan Nasional,
2. Bapak Drs. Bambang Supriyo Utomo ( Ketua Umum Gerakan Permasyarakatan Minat Baca Pusat)
3. Bapak DR. H. Zulfikar Zen, SS.MA (Akademisi/Dosen Departemen Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, 1981-kini)
4. Bapak Adli Harahap (Kasubbid Kepemudaan Keolahragaan, Perpustakaan dan Kearsipan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri)
5. Ibu Dra. Trini Haryanti (Pendiri Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia.
Tulisan diatas baru keterangan latar belakanng masing masing Tim Juri, belum tentang pengalaman masing masing tim Juri.
Sulit dibayangkan kalau saya harus belajar dengan dewan juri yang merupakan Pakar Perpustakaan secara terpisah pisah dan waktunya berbeda beda. Karena saat ini membahas berapa banyak ilmu pengetahuan, pengalaman dan saran yang sudah diberikan oleh Tim Juri kepada seluruh peserta selama rangkaian lomba saja saya sudah kewalahan. Tentu tambah sulit lagi bagi saya bisa meceritakan detilnya melalui tulisan ini. (He he he. )
Yang tidak kalah menarik, adalah proses saling belajar sesama penggiat literasi (pengelola perpustakaan desa) dari berbagai Provinsi.
Kalau saya juga harus medatangi langsung ke 17 lokasi Perpustakaan Desa/Kelurahan yang telah dinobatkan oleh Perpusnas RI sebagai pemenang Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2018, disemua cluster. Berapa banyak waktu, tenaga dan biaya yang harus saya keluarkan? Cukup besar bukan? Karena harus mengeluarkan biaya untuk keliling pulau pulau besar di Indonesia.
Sudahkah Benar-benar Berubah Pola Fikir Saya?
Pada saat mencoba membandingkan kondisi saat ini dengan beberapa tahun sebelum ada perpustakaan di desa, saya sepertinya dengan mudah mendapati fakta bahwa lembar demi lembar buku, dan ilmu pengetahuan yang ada didalamnya bisa merubah beberapa hal. Hal mendasar adalah adanya perubahan pola fikir saya. Benarkah?
Perubahan pola fikir diri sendiri saja ternyata belum cukup jika belum bisa diliterasikan kepada orang lain. Minimal dimulai dari orang orang terdekat dan lingkungan terdekat.
Jika saya saya masih kesulitan menjalankan visi literasi dasar ini, mana mungkin cita cita mulia Perpusdes untuk bisa mengajak orang lain memercayai buku bisa mengubah pola fikir orang bisa tercapai?
Menjadikan Lomba sebagai "Bonus Tanggung Jawab," Bukanlah Tujuan Akhir
Selama rangkaian lomba, Peserta sudah diberi keyakinan bahwa peserta Lomba pada dasarnya adalah pemenang dari Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten dan dilanjutkan dengan Lomba Tingkat Provinsi.
Dan Setelah dinyatakan sebagai pemenang lomba Tingkat Provinsi, kemudian oleh Tim Juri dari Perpustakaan Nasional RI diseleksi dan dinyatakan pemenang tingkat Nasional di 3 cluster dengan pembagian masing masing 6 provinsi per cluster. Artinya jumlah seluruh peserta final Lomba ini berjumlah 18 Perpustakaan Desa/Kelurahan.
Mari kita lihat sebaran Perpusdes yang ada. Di Cluster A terdiri dari Perpustakaan Desa/Kelurahan dari Provinsi Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan
Cluster B: Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Gorontalo, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara
Cluster C: Kalimantan Barat, Maluku, NTB
Papua, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Kedelapanbelas perpustakaan desa/kelurahan ini telah melalui beberapa tahapan penilaian. Diantaranya mendapat visitasi( telah dikunjungi) oleh 2 orang tim Juri.
Dalam tahapan visitasi, Tim juri telah melihat secara langsung fisik perpustakaan Desa/Kelurahan, layanan, dan berinteraksi langsung dengan para pengurus juga dengan unsur Pemerintah Desa/Kelurahan, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Ada banyak bimbingan berupa saran dan masukan kepada selirih stakeholder yang terlibag dalam Perpustalaam Desa.
Rabu, 5 September 2018, adalah tahapan Final Lomba Perpustakaan Desa/keluraham, semua peserta lomba diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil, kegiatan dan rencana Perpustakaan Desa masing-masing.
Dalam Technical Meeting sebelum pelaksanaan, Tim Juri telah membacakan secara lugas tentang syarat, ketentuan dan tata tertib lomba. Menurut saya, Sebuah lomba yang dikemas apik, agar semua peserta bisa menyampaikan paparan sesuai rule of the game. Sudah ditetapkan koridor sebagai batasan, dan rambu rambu sebagai peringatan.
Sekalipun tim juri mengajak semua peserta bisa menjalani tahapan ini secara santai tanpa beban, namun bagi saya, final lomba adalah sebuah kompetisi.
Sekalipun tidak semata mata mencari menang pada saat lomba, namun kompetisi peserta terhadap visi, misi, harapan dan program kerja masing-masing.
Realitas nya bahwa gelanggang kompetisi pratama nya ada di Lomba ini, namun kompetisi utamanya para Pengelola Perpustakaan Desa ini ada ditengah kehidupam masyarakat di desa masing-masing.
Semua kandidat diberi kesempatan yang sama untuk berjuang ditengah masyatakat, berkompetisi di Lomba Perpusdes tingkat Nasional, dan beberapa hari kedepan akan kembali ke desa masing masing.
Babak Final lanjutan "lomba" ini sesungguhnya sudah ada terekam didalam fikiran kita masing masing, dan akan cepat tersaji didepan mata.
Mari terus berlomba membangun literasi, sebagai upaya pasti untuk mengubah sebuah kondisi yang akan terpahat dan menjadi bagian peradaban masyarakat desa kita.
Semangat berjuang teman teman penggiat literasi.
Salam Literasi.
Kamis, 30 Agustus 2018
Diskusi Model Hukum Pengayoman untuk Melindungi dan Memberdayakan Masyarakat
Menurut Dr. Rudy, Acara ini dimaksudkan untuk mendpat gambaran umum tentang regulasi di Desa Tanjung Kesuma berkaitan dengan kewenangan desa, pengelolaan sumber daya desa dan pengembangan kawasan edukasi dan wisata desa.
FGD yang bertajuk Pelaksanaan Penelitian Skema PSN-Institusi "Model Hukum Pengayoman untuk Melindungi dan Memberdayakan Masyarakat" dihadiri oleh Kepala Desa, dan Jajaran Pemerintah Desa, BPD, Perpustakaan Desa, Bumdes AJK, Karang Taruna dan Pokdarwis.
Acara diawali dengan diskusi tentang regulasi yang diperlukan masyarakat untuk memudahkan penyelenggaraan kegiatan wisata desa dn aktifitas lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Sugianto HS, (selaku Kepala Desa) menyambut baik pelaksanaan acara ini. Ia juga menyampaikan realitas peraturan desa yang ada dan harapan adanya perbaikan dan perkembangan regulasi yang bisa memudahkan pengelolaan kegiatan masyarakat.
Suyatno (Perpustakaan Desa - Bumdes AJK) melihat dari sudut pandang pengembangan kawasan edukasi dan wisata desa, memang mesti ditunjang dengan regulasi yang sesuai kondisi riil di masyarakat.
Karena pengembangan kegiatan wisata desa yang dilakukan secara partisipatif harapannya bisa menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat melaksankan secara optimal haruslah ada regulasi mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten yang selaras.
Setelah Acara usai, tim peneliti kemudian melanjutkan Kunjungan ke Perpustakaan Desa Tanjung Kesuma .
Minggu, 26 Agustus 2018
Menumbuhkan Minat Baca Maysarakat Desa
Pengurus Perpustakaan Desa Tanjung Kesuma tetap konsisten menumbuhkan minat baca masyatakat dengan menghadirkan layanan buku "obrok baca".
Obrok Baca adalah Layanan Buku Perpustakaan Desa Tanjung Kesuma yang berupa aktifitas menghadirkan buku ke tengah kerumunan warga masyarakat desa semua lapisan umur, pada berbagai kesempatan.
Pengurus Perpustakaan Desa, tak lelah mengenalkan buku, manfaat buku dan ajakan untuk berkunjung perpustakaan desa sebagai gudang ilmu pengetahuan.
Sabtu, 25 Agustus 2018
Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona Wisata di Embung Tirta Kesuma
Beberapa elemen desa, mulai dari Perangkat Desa, Pengurus Perpustakaan Desa Kesuma Pustaka, Kelompok Sadar Wisata Kesuma Wisata, Karang Taruna Kesuma Dirgantara, Bumdes Artha Jaya Kesuma, Bank Sampah AJK, Komunitas Gubuk Baca, dan warga masyarakat terlibat dalam persiapan acara, hingga pelaksanaan acara.
Acara yang di selenggarakan di Kawasan Edukasi dan Wisata Desa Embung Tirta Kesuma ini dihadiri oleh Hj. Ir. Dwita Ria Gunadi (Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra)
Deputi Bidang Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pariwista RI
Purwianto, S. Pd. (Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Lampung Timur)
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lmpung Timur diwakili oleh
Rifian Hadi S.Pd. M.Pd. (Kabid Ekraf dan Pengembangan Destinasi) ,
Adianto, S. Sos. MM. (Kabid Pemasaran)
Hastarita S. sos (Kabid Kelembagaan dan Pengembangan SDM),
dan Jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur
Selasa, 14 Agustus 2018
Prioritas Pembangunan Desa dalam Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang diwujudkan dalam Progrm Pemberdayaan Masyarkat menjadi salah satu prioritas pembangunan Desa Tanjung Kesuma.
Pengembangan Perpustakaan Desa Kesuma Pustaka Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur merupakan sebuah wujud dari program pembangunan desa dlam bidang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Selain sebagai rujukan sumber bahan bacaan berbagai bidang ilmu, perpustakaan desa juga berfungsi sebagai penggerak kerjasama kegiatan, kolaborasi dan sinergi dengan organisasi lembaga yang ada di tingkat masyarkat.
Melalui konsep kawasan edukasi, kegiatan literasi alam terbuka dilaksanakan bersama berbagai lapisn masyarakat, hadirnya Perpustakaan Desa Tanjung Kesuma menjadi bagian penting dalam meningkatkn kesadaran masyatkat akan pentingnya membaca buku.
Rabu, 25 Juli 2018
Perpustakaan Desa Tanjung Kesuma Siap Ikuti Penilaian Lomba Perpusdes Tingkat Nasional
Jumat, 09 Maret 2018
Gotong Royong Sendi Kehidupan Warga
Tak hanya cukup berkomentar, tapi perlu menjadi pelaku dalam tiap perubahan
#gotongroyong
#semangatwarga
#tanjungkesuma
#berperadapan