Senin, 29 Februari 2016

Wajah Terbaru Desa Tanjung Kesuma dari Google Maps

Warga Desa Tanjung Kesuma perlu berbangga karena wilayah desa saat ini dapat di lihat melalui Google Maps dengan lebih detil. baru sekitar tanggal 5 Februari 2016, lokasi Desa Tanjung Kesuma bisa dilihat secara lebih detil. Dengan makin detilnya lokasi desa memungkinkan semua orang bisa melihat wilayah Desa Tanjung Kesuma. Di citra yang ada di Google Maps, tampak jelas pemukiman, persawahan dan lain-lain. Citra juga dapat dibesarkan hingga skala yang lebih detil. 
Selamat berkunjung ke Desa Tanjung Kesuma dan dapatkan panduan perjalanan Anda melalui Google Maps...



6 komentar:

  1. Iya semua area Purbolinggo sudah dapat tercover dengan Google Maps.

    Sayangnya di Purbolinggo belum ada pemberian paten untuk nama jalan. Mungkin pemberian nama Jalan bisa didiskusikan ke kelurahan sesaui Peratutan UU tentang pemberian Nama Jalan Baru. Saat ini hanya Jl. Bungur sja sudah terdeteksi oleh Google Map.

    BalasHapus
  2. Thanks comment nya.
    Betul Mas, saya sedang berusaha ketemu dengan beberapa kepala desa untuk diskusi tentang penamaan jalan di masing masing desa. tujuannya biar bisa permanen. Karena MIRIS banget. Tiap Ada mahasiswa KKN dan buat program penamaan Jalan, PASTI berubah ubah. Tahun lalu di namai Jl. Ayam, Tahun ini Jl. Bebek, Besok bisa jadi dinamain Jl. Monyet he he he... salam kenal

    BalasHapus
  3. Hhaha. Iya tapi jangan mengandalkan mahasiswa KKN karena itu hanya sebagai progja dari mahasiswa tsb yg tdk ada tndklanjutnya lgi. Ada juga Jl. Nusantara Raya. Jl. Merdeka tapi sepertinya jalan itu belum resmi digunakan sebagai tujuan/alamat. Dan Jl. Ki Hajar Dewantara ke arah SMA N 1 yg dijadikan alamat SMA tsb. Agak ribet sih soal penamaan jalan harus melalui sosialiasi di lingkungan setempat, kecamatan dan setujui kepala daerah setempat hmm mungkin ada juga sampai persetujuan DPR daerah.

    Purbolinggo skrg lebih keren cuma infrasuktur jalan utamanya yang kurang perhatian. Jalan desanya juga baik ada kemajuan melalui dana desa dan dana lain lain. Sinyal 3G juga susah di Pbl u/ xl dan indosat cuma bisa komunikasi pesan dan suara saja.

    Oya Tugu Tani itu bisa jadi icon Purbolinggo, kalau saja terawat.

    BalasHapus
  4. Ya betul mas, perlu perjuangan untuk bisa berkontribusi dalam penamaan Jalan. Apalagi kalau pemuda dan orang orang terpelajar nya hanya senang jadi penonton + Pengamat. Berapa ratus orang yang Lulusan S1 S2, yang jurusannya ada hubungan dengan masyarakat, dengan TI. Tapi Apatis dengan lingkungan Desanya (Karena dianggap nggak keren). "Keren tu kalau Lulus Kuliah bisa kerja di tempat enak gajinya besar " he he he .... Tapi nggak semua seperti itu juga, masih ada orang yang sedang berusaha desanya menjadi lebih baik dengan berbagai cara.
    soal INFRASTRUKTUR YANG rusak, memang jadi bahasa bibir sejak sepuluhan tahun ini. dan bukan satu orang (MUNGKIN RIBUAN ORANG) yang mengeluhkan dan faktanya masih seperti saat ini. Melalui Gerakan Koin Peduli Keselamatan Pengguna Jalan Purbolinggo (https://www.facebook.com/groups/1654972274767906/?ref=bookmarks) yang sedang kami inisisasi, kami ajak warga untuk berhenti mengeluh sejenak. Dan nengok kebelakang, barangkali di kotak bumbu dapur masih ada sisa uang koin yang sudah campur cabe atau bawang, untuk diantar kePOS Kotak Peduli. barangkali hasilnya nanti bisa digunakan untuk mendangkalkan lubang jalanan. Kami rasa itu lebih riil ketimbang meratapi atau mengeluhkan jalanan yang rusak.

    BalasHapus
  5. Ok. SUKSES untuk Gerakan Koin Peduli Keselamatan Pengguna Jalan Purbolinggo.

    Blog ini sudah bagus mas, di kembangkan lagi dengan domain desa.id webpage khusus untuk informasi desa dari pemerintah.

    BalasHapus
  6. Terimakasih Mas Support nya ut. Gerakan Sosial Koin Peduli.pengguna jalan.
    Trim juga untuk saran nya ttg blog. (Belajaran kelola blog) he he he
    u

    BalasHapus