Sabtu, 10 Oktober 2015

Kesuma Dirgantara Mempererat Tali Silaturahmi dengan Merah Putih

Refleksi acara Silaturahmi Pengurus Karang Taruna Merah Putih Desa Taman Cari dan Karang Taruna Kesuma Dirgantara Desa Tanjung Kesuma.
Sabtu 10 Oktober 2015, dilaksanakan Kegiatan Silaturahmi Pengurus dua Karang Taruna dari dua desa yang berbeda. Sebuah acara yang baru pertama kali dilaksanakan oleh kedua kepengurusan Karang Taruna.
Pertemuan yang diselenggarakan di Kediaman Suwanto dusun 3 Desa Taman Cari Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur, berlangsung santai dan penuh keakraban.
Hadir ada kesempatan itu Ketua RT 12 Dusun 3 Taman Cari,  tokoh pemuda, dan jajaran Pengurus Karang Taruna Merah Putih.
Acara  dimulai dengan sambutan Pengurus Karang Taruna Merah Putih Desa Taman Cari selaku tuan rumah. Sambutan yang diwakili oleh Juni ini berisi ucapan selamat datang dan apresiasi kehadiran pengurus Karang Taruna Kesuma Dirgantara Desa Tanjung Kesuma.
Pada kesempatan berikutnya Ahmad Khusaini selaku Ketua Karang Taruna Kesuma Dirgantara juga menyampaikan sambutan singkat. Ahmad menyampaikan Ucapan terima kasih atas kesempatan untuk bisa bertemu pengurus Karang Taruna Merah Putih, dan menyampaikan harapan agar dimasa mendatang silaturahmi bisa berkesinambungan.
Kesempatan ini juga digunakan untuk memperkenalkan Pengurus Karang Taruna Kesuma Dirgantara yang terdiri dari :Emon S (wakil Ketua), Dhody S., (Wakil Sekretaris), Dwi Ferry Putri (Kabid Seni Budaya dan Tradisi), Evi Cahyani (Kabid Kesejahteraan Sosial) dan Suyatno (MPKT).
Pengurus Karang Taruna Merah Putih juga memperkenalkan Pengurus yang terdiri dari: Yogi (Ketua), Ivan (Sekretaris), Dinda (Bendahara), Juni (Kabid Keagamaan) dan jajaran pengurus dan anggota yang berjumlah 20-an orang.
Usai acara perkenalan,  dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter Desa Taman Cari yang berisi profil, pornografi, dan potensi Desa Taman Cari.
Pada sesi berikutnya, Suyatno, S.P memberikan materi tentang kepemudaan,  Desa dan Karang Taruna.
Taman Cari merupakan sebuah Desa yang memiliki potensi yang besar dalam berbagai bidang. Mulai dari bidang kependudukan, bidang perekonomian masyarakat kegiatan sosial dll. Namun demikian masih sedikit pemuda (pengurus Karang Taruna) yang sudah Mampu melihat besarnya potensi tersebut. Diperlukan kemauan dari seluruh pengurus Karang Taruna untuk menggali potensi desa agar program yang dibuat sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu program kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Pengurus Karang Taruna juga perlu memiliki kepercayaan diri, memiliki.ide cemerlang dan cita cita besar jika ingin menjadikan Karang Taruna menjadi lebih maju.
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam organisasi karang taruna, mulai dari.kegiatan sosial, keagamaan, kemasyarakatan, ekonomi produktif dan lain-lain.
Pada kesempatan terakhir Suyatno juga mengajak seluruh pengurus Karang Taruna untuk menjadikan Karang Taruna tidak hanya sebagai  yang bisa mengangkut berbagai kepentingan, namun bisa menjadi satu penangkar yang memiliki banyak fungsi. Hal yang perlu dikedepankan bahwa dengan berorganisasi di Karang Taruna bisa meningkatkan silaturahmi antar pemuda,  melatih jiwa kepemimpinaan, membangun mental wirausaha dan memupuk rasa kepedulian sosial.
Terkait rencana kegiatan Konser Amal yang akan diselenggarakan pada 25 Oktober 2015 oleh Karang Taruna Merah Putih, Suyatno membagikan filosofi penyelenggara Kegiatan.
Kegiatan perlu difahami sebagai sebuah ruang yang dimiliki oleh penyelenggaranya. Ruang ini berfungsi untuk mewadahi beragam kepentingan. Mulai dari ruang aktualisasi, sosialisasi, adu prestasi, kaderisasi, dan ruang promosi. Langkah utama dalam menyelenggar Akan kegiatan adalah  menjual sebanyak mungkin ruang promosi kepada para sponsor. 
Sebagai penyelenggara juga seperti menjadi  tuan rumah yang baik, yang bisa menghadirkan manfaat acara kepada khalayak ramai. Selain itu tuan rumah juga brrkewajibans memenuhi hak seluruh pihak yang terlibat mulai peserta, tamu, sponsor dll.
Dalam hal penggalian dana melalui cara sponsorshift, panitia penyelenggara harus berfikir sebagai pihak yang sedang menjual ruang sponsorshift kepada siapa saja, terutama pelaku usaha.
Jika filosofi ini diterapkan maka manfaat sebuah kegiatan yang diselenggarakan bisa dirasakan banyak pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar